Senin, 24 Desember 2007

SEANOGRAFI PERAIRAN JABAR BAGIAN UTARA 3

Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut Pantura Jawa Barat VI- 4
6.5. Isu-isu Pengelolaan
Hampir punahnya mangrove di pantai Jawa Barat bagian utara menuntut tindakan cepat.
Pendekatan saat ini dengan program reboisasi telah gagal dan mangrove tetap diubah menjadi
tambak udang. Ada suatu peluang untuk memperbaiki/menegaskan, memperkenalkan dan
memaksakan peraturan tentang "jalur hijau" (Keppes 32/1990 Pasal 27), yang digabungkan
dengan stabilisasi produksi udang melalui pengelolaan sumberdaya air sehingga dapat memberikan
hasil yang optimal.
Pemberian ijin menangkap ikan di sungai-sungai dan rawa-rawa hendaknya dihentikan, guna
mendorong kepemilikan dan pengelolaan sumber daya alam oleh masyarakat setempat dan untuk
menerapkan (kembali) tingkat pemanfaatan secara berkesinambungan.
Perusakan terumbu karang akibat penangkapan ikan dengan cara-cara yang merusak haruslah
dihentikan. Hal ini dapat dilakukan melalui dua program yang dipusatkan pada:
(a) Pengawasan ketat dan tindakan tegas terhadap beberapa kelompok nelayan yang diketahui
menggunakan bahan peledak dan racun.
(b) Pengembangan program oleh masyarakat setempat guna menerapkan kepemilikan terhadap
sumberdaya terumbu karang, digabungkan dengan pemberdayaan masyarakat dalam
meningkatkan kesejahteraanya.
(c) Kurangnya pengawasan terumbu karang yang diambil dari masyarakat setempat dapat sangat
menonjolkan sifat "kontrol sosial" yang diterapkan di suatu tempat. Petugas-petugas
pengawas ini dapat juga dilatih sebagai pemandu wisata bahari.
Belum diketahui jenis, skala dan dampak dari pencemaran sungai dan pesisir yang besar dari limbah
perkotaan, erosi lahan dan garis pantai, serta yang berasal dari industri-industri pengolah hasil
pertanian.
Lokasi mangrove yang masih terjaga keberadaannya
(Pondok Bali-Subang)
Foto : PKSPL-IPB

Tidak ada komentar: