Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut Pantura Jawa Barat VI- 3
kerapatan kanopi mangrove selama periode pengamatan mengalami pengurangan (Budiman dan
Dewanti, 1998). Upaya pelaksanaan budidaya dilakukan dengan melibatkan masyarakat yang
tinggal di daerah pesisir. Sebagian hutan mangrove dimanfaatkan sebagai daerah wisata pantai
seperti di Pondok Bali, Subang.
Area mangrove yang terdapat di Kabupaten Indramayu relatif sedikit. Pengelolaannya dilakukan
oleh Perhutani Kabupaten Indramayu. Daerah yang relatif banyak dijumpai mangrovenya adalah
daerah pesisir di Kecamatan Losarang, Kandanghaur dan Sindang. Sedangkan di Kecamatan Eretan
relatif sedikit, kurangnya pengelolaan oleh masyarakat menyebabkan adanya abrasi pantai.
Area mangrove di Kabupaten Cirebon relatif sedikit karena adanya upaya penebangan oleh nelayan
untuk pembuatan tambak. Namun sekarang ini mulai dilakukan penanaman mangrove oleh
penduduk setempat di daerah pesisir seperti Kecamatan Babakan. Luas hutan mangrove yang
masih terdapat di pantai wilayah Babakan sekitar 0,25 ha (NSASD, 1999/2000).
6.2. Terumbu Karang
Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem khas perairan pesisir daerah tropis. Pada
dasarnya terumbu karang terbentuk dari endapan-endapan masif Kalsium Karbonat (CaCO3) yang
dihasilkan oleh organisme karang hermatipik (Filum Cnidaria) seperti Acropora, Fungia dan Porites
yang bersimbiosis dengan Zooxantellae, di samping adanya Algae berkapur seperti Halimeda dan
organisme lain yang mensekresi CaCo3.
Terumbu karang di Kabupaten Karawang terdapat di gugusan karang Sedulang yang tersebar
berupa gosong-gosong karang (Patch reefs) dengan kedalaman antara 4 sampai 12 meter di
perairan pesisir sekitar Cilamaya. Kondisi karang-karang tersebut sebagian besar telah mati,
dikarenakan oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung seperti sedimentasi yang tinggi dan
banyaknya aktifitas kegiatan manusia di kawasan tersebut. Jenis-jenis komunitas karang yang
masih terdapat di wilayah ini antara lain adalah Porites, Acropora dan beberapa jenis karang lunak
serta Sponge. Beberapa gosong karang dimanfaatkan oleh nelayan setempat untuk menangkap
ikan-ikan hias laut seperti ikan Injel (Angelfish) dan Kepe-kepe (Butterfly fish). Adapula yang
memanfaatkan karang sebagai hiasan akuarium yang di jual oleh masyarakat setempat.
Terumbu karang di Kabupaten Subang terdapat di daerah Brobos. Upaya pengadaan terumbu
karang buatan telah dilakukan Dinas Perikanan sebanyak 3 unit Terumbu Karang Buatan (TKB) ban
mobil.
Terumbu karang teridentifikasi di pantai utara daerah Majakerta dan pantai di Kecamatan
Indramayu serta pulau-pulau yang terdapat di sebelah utara Kota Indramayu seperti Pulau Rakit, P.
Gosong, P. Rakit Utara dan Cantikian. Luas terumbu karang di pulau-pulau tersebut sekitar 500 ha.
Namun demikian adanya usaha pengambilan karang oleh penduduk setempat sebagai sumber kapur
sehingga areal karang tersebut semakin menyempit.
6.3. Rumput Laut
Rumput laut di wilayah Kabupaten Karawang hanya terdapat di gugusan karang Sedulang dengan
jumlah yang sangat sedikit. Di perairan Kabupaten Karawang belum ada usaha pembudidayaan
rumput laut, hal ini dikarenakan kondisi perairan yang umumnya keruh sehingga tidak
memungkinkan untuk melakukan budidaya rumput laut.
Wilayah pesisir Kota Cirebon relatif sempit bila dibandingkan dengan daerah pesisir di wilayah
kabupaten lainnya di pantai Jawa Barat bagian utara. Di sini tidak terdapat rumput laut, terumbu
karang, dan mangrove yang potensial. Demikian juga dengan pertambakan, sedangkan daerah
pariwisata pantai belum dikelola secara khusus namun sering dimanfaatkan oleh penduduk kota
sekitar sebagai sarana rekreasi murah pada hari-hari libur.
6.4. Flora dan Fauna
Pada ekosistem tersebut di atas berbagai jenis fauna ditemukan hidup di dalamnya. Potensi ikan,
udang, kerang, dan kepiting cukup banyak terdapat pada hutan mangrove dengan nilai ekonomi
cukup tinggi. Di samping itu mangrove pada umumnya merupakan habitat satwa liar terutama
jenis-jenis burung (aves) secara terperinci informasi tentang satwa liar ini belum tersedia. Karena
pesisir di sebelah utara Bekasi, Karawang misalnya kemungkinan masih dalam jarak jangkauan
jenis-jenis burung yang terdapat di Kepulauan Seribu, maka diperkirakan jenis-jenis tersebut
mungkin juga terdapat di hutan-hutan mangrove sepanjang wilayah tersebut.
Pada habitat terumbu karang hidup berbagai jenis moluska, krustasea dan ikan-ikan karang yang
merupakan komunitas terumbu karang.
kerapatan kanopi mangrove selama periode pengamatan mengalami pengurangan (Budiman dan
Dewanti, 1998). Upaya pelaksanaan budidaya dilakukan dengan melibatkan masyarakat yang
tinggal di daerah pesisir. Sebagian hutan mangrove dimanfaatkan sebagai daerah wisata pantai
seperti di Pondok Bali, Subang.
Area mangrove yang terdapat di Kabupaten Indramayu relatif sedikit. Pengelolaannya dilakukan
oleh Perhutani Kabupaten Indramayu. Daerah yang relatif banyak dijumpai mangrovenya adalah
daerah pesisir di Kecamatan Losarang, Kandanghaur dan Sindang. Sedangkan di Kecamatan Eretan
relatif sedikit, kurangnya pengelolaan oleh masyarakat menyebabkan adanya abrasi pantai.
Area mangrove di Kabupaten Cirebon relatif sedikit karena adanya upaya penebangan oleh nelayan
untuk pembuatan tambak. Namun sekarang ini mulai dilakukan penanaman mangrove oleh
penduduk setempat di daerah pesisir seperti Kecamatan Babakan. Luas hutan mangrove yang
masih terdapat di pantai wilayah Babakan sekitar 0,25 ha (NSASD, 1999/2000).
6.2. Terumbu Karang
Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem khas perairan pesisir daerah tropis. Pada
dasarnya terumbu karang terbentuk dari endapan-endapan masif Kalsium Karbonat (CaCO3) yang
dihasilkan oleh organisme karang hermatipik (Filum Cnidaria) seperti Acropora, Fungia dan Porites
yang bersimbiosis dengan Zooxantellae, di samping adanya Algae berkapur seperti Halimeda dan
organisme lain yang mensekresi CaCo3.
Terumbu karang di Kabupaten Karawang terdapat di gugusan karang Sedulang yang tersebar
berupa gosong-gosong karang (Patch reefs) dengan kedalaman antara 4 sampai 12 meter di
perairan pesisir sekitar Cilamaya. Kondisi karang-karang tersebut sebagian besar telah mati,
dikarenakan oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung seperti sedimentasi yang tinggi dan
banyaknya aktifitas kegiatan manusia di kawasan tersebut. Jenis-jenis komunitas karang yang
masih terdapat di wilayah ini antara lain adalah Porites, Acropora dan beberapa jenis karang lunak
serta Sponge. Beberapa gosong karang dimanfaatkan oleh nelayan setempat untuk menangkap
ikan-ikan hias laut seperti ikan Injel (Angelfish) dan Kepe-kepe (Butterfly fish). Adapula yang
memanfaatkan karang sebagai hiasan akuarium yang di jual oleh masyarakat setempat.
Terumbu karang di Kabupaten Subang terdapat di daerah Brobos. Upaya pengadaan terumbu
karang buatan telah dilakukan Dinas Perikanan sebanyak 3 unit Terumbu Karang Buatan (TKB) ban
mobil.
Terumbu karang teridentifikasi di pantai utara daerah Majakerta dan pantai di Kecamatan
Indramayu serta pulau-pulau yang terdapat di sebelah utara Kota Indramayu seperti Pulau Rakit, P.
Gosong, P. Rakit Utara dan Cantikian. Luas terumbu karang di pulau-pulau tersebut sekitar 500 ha.
Namun demikian adanya usaha pengambilan karang oleh penduduk setempat sebagai sumber kapur
sehingga areal karang tersebut semakin menyempit.
6.3. Rumput Laut
Rumput laut di wilayah Kabupaten Karawang hanya terdapat di gugusan karang Sedulang dengan
jumlah yang sangat sedikit. Di perairan Kabupaten Karawang belum ada usaha pembudidayaan
rumput laut, hal ini dikarenakan kondisi perairan yang umumnya keruh sehingga tidak
memungkinkan untuk melakukan budidaya rumput laut.
Wilayah pesisir Kota Cirebon relatif sempit bila dibandingkan dengan daerah pesisir di wilayah
kabupaten lainnya di pantai Jawa Barat bagian utara. Di sini tidak terdapat rumput laut, terumbu
karang, dan mangrove yang potensial. Demikian juga dengan pertambakan, sedangkan daerah
pariwisata pantai belum dikelola secara khusus namun sering dimanfaatkan oleh penduduk kota
sekitar sebagai sarana rekreasi murah pada hari-hari libur.
6.4. Flora dan Fauna
Pada ekosistem tersebut di atas berbagai jenis fauna ditemukan hidup di dalamnya. Potensi ikan,
udang, kerang, dan kepiting cukup banyak terdapat pada hutan mangrove dengan nilai ekonomi
cukup tinggi. Di samping itu mangrove pada umumnya merupakan habitat satwa liar terutama
jenis-jenis burung (aves) secara terperinci informasi tentang satwa liar ini belum tersedia. Karena
pesisir di sebelah utara Bekasi, Karawang misalnya kemungkinan masih dalam jarak jangkauan
jenis-jenis burung yang terdapat di Kepulauan Seribu, maka diperkirakan jenis-jenis tersebut
mungkin juga terdapat di hutan-hutan mangrove sepanjang wilayah tersebut.
Pada habitat terumbu karang hidup berbagai jenis moluska, krustasea dan ikan-ikan karang yang
merupakan komunitas terumbu karang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar