Senin, 24 Desember 2007

Pengaruh Kendaraan Bermotor Terhadap Polusi Udara Di Kota Bandung Tahun 2001-2005

Pengaruh Kendaraan Bermotor Terhadap Polusi Udara Di Kota Bandung Tahun 2001-2005

Oleh: Desiana Arbani Safari


Udara merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanpa udara manusia tidak akan dapat bertahan hidup. Namun kualitas udara semakin menurun seiring dengan adanya pembangunan terutama di kota-kota besar seperti Kota Bandung.

Dengan implementasi kebijakan pembangunan yang belum sesuai harapan dimana pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak seimbang dengan pertumbuhan panjang jalan memicu terjadinya penurunan kualitas udara yang lebih cepat di Kota Bandung akibat emisi gas buang kendaraan bermotor. Pengamatan BPLH Kota Bandung tahun 2003 menunjukkan makin menurunnya kualitas udara di Kota Bandung dimana parameter HC telah berada di atas baku mutu.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kendaraan bermotor terhadap polusi udara di Kota Bandung akibat emisi gas buang kendaraan bermotor yang diukur berdasarkan parameter Hidro Karbon (HC), Nitrogen Oksida (NOx) dan Karbon Monoksida (CO). Dari berbagai jenis kendaraan yang ada ingin diketahui jenis kendaraan apa yang berpengaruh terhadap pencemaran udara di Kota Bandung, dan kendaraan apa yang memiliki pengaruh/kontribusi terbesar dalam pencemaran udara. Selain itu juga diketahui kendaraan jenis apa yang paling berpotensi dalam menyebabkan pencemaran udara di Kota Bandung.


Oleh karena itu penelitian ini mengaitkan variabel jenis kendaraan yang diduga berpengaruh dan sangat berpotensi dalam menyebabkan pencemaran udara di Kota Bandung. Variabel terikat yang digunakan adalah kadar HC, NOx dan CO dalam satuan ton. sedangkan variabel bebasnya adalah jumlah kendaraan bermotor dengan jenis Sedan, Jeep, Minibus, Bus, Truk dan Sepeda Motor.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda yang diteruskan dengan ridge regression.

Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kadar HC, NOx dan CO dalam udara di Kota Bandung dalam kurun waku lima tahun terakhir semakin meningkat. Hal ini mengindikasikan telah menurunnya kualitas udara di wilayah Kota Bandung.

Dari hasil analisis regresi linier berganda yang kemudian dilanjutkan dengan ridge regression menyatakan bahwa dari keenam variabel jenis kendaraan yang ada, variabel yang berpengaruh terhadap peningkatan kadar HC, NOx dan CO adalah kendaraan jenis Minibus, Truk dan Sepeda Motor. Dan kendaraan yang memiliki pengaruh/ kontribusi terbesar dalam pencemaran udara di Kota Bandung adalah kendaraan jenis Truk. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa kendaraan yang paling berpotensi dalam menyebabkan pencemaran udara di Kota Bandung adalah kendaraan jenis Sepeda Motor.


Untuk memperoleh keterangan lebih detail mengenai skripsi ini bisa menghubungi penulis ke:
Mail: das@yahoo.com Kontak:

Tidak ada komentar: